PIMPINAN DAERAH AISYIYAH ADAKAN PELATIHAN LAYANAN KESEHATAN INKLUSIF
Program Inklusi ‘Aisyiyah bekerjasama dengan Majelis Kesehatan PP ‘Aisyiyah menyelenggarakan Pelatihan/Inhouse Training Layanan Kesehatan Inklusif yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan mengenai pentingnya layanan kesehatan yang ramah bagi penyandang disabilitas. Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat Universitas Muhamamdiyah Sidoarjo Kampus 3 ini diselenggarakan sebagai upaya untuk memastikan layanan kesehatan inklusif sebagai hak warga negara dan implementasi dari mandat Undang-Undang. (Kamis, 27 Februari 2025)
Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Sidoarjo, Ibu Siti Zubaidah, S.Ag., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya layanan kesehatan yang inklusif dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Hadir pula dalam kesempatan ini Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina, M.Kes., yang memberikan sambutan serta menekankan pentingnya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang lebih inklusif. Sebelum sesi pelatihan dimulai, Ibu NellyDra Nelly Asnifati turut memberikan penguatan terkait urgensi pengembangan layanan kesehatan inklusif di berbagai fasilitas kesehatan.
Pelatihan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi kesehatan di Sidoarjo, antara lain Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan, Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang, Puskesmas Porong, Puskesmas Tulangan, Puskesmas Krian, serta Komunitas Disabilitas Sidoarjo. Peserta mendapatkan materi dari dua narasumber yang ahli di bidangnya, yaitu perwakilan dari Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDiS) dan dr. Shopiati Sutjahjani, M.Kes., dari Majelis Kesehatan PP ‘Aisyiyah.
Materi pertama yang disampaikan oleh perwakilan PPDiS berfokus pada inklusi disabilitas dalam layanan kesehatan. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan informasi mengenai perubahan terminologi, jenis-jenis disabilitas, hak-hak penyandang disabilitas, serta tantangan yang sering mereka hadapi dalam mengakses layanan kesehatan. Selain itu, peserta juga dibekali dengan keterampilan bagaimana berinteraksi dengan penyandang disabilitas serta meningkatkan sensitivitas tenaga kesehatan terhadap kebutuhan mereka. Salah satu pemateri dari PPDiS, yang merupakan seorang tunanetra, turut membagikan pengalaman dan wawasan berharga mengenai aksesibilitas layanan kesehatan bagi penyandang disabilitas.
Materi kedua disampaikan oleh dr. Shopiati Sutjahjani, M.Kes., yang membahas secara mendalam tentang Kebijakan dan Standar Layanan Kesehatan Inklusif serta Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM). Dalam paparannya, dr. Shopiati menekankan pentingnya penerapan kebijakan layanan kesehatan inklusif di setiap fasilitas kesehatan serta strategi yang dapat diterapkan untuk mewujudkan sistem layanan yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas.
Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tenaga kesehatan mengenai inklusivitas layanan kesehatan, tetapi juga sebagai langkah awal dalam penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) guna mengembangkan layanan kesehatan yang lebih inklusif di berbagai fasilitas kesehatan di Kabupaten Sidoarjo. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan tenaga kesehatan dan pengelola layanan kesehatan mampu memberikan pelayanan yang lebih ramah, empatik, dan sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas, sehingga hak mereka dalam memperoleh layanan kesehatan yang optimal dapat benar-benar terpenuhi.
Penulis: Zaki Nur Fahmawati